Batang – teraspanturanews.com Pasca terjadi dugaan keracunan pada pelajar usai menikmati menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (14/4/2025), kini para pendidik bersama instansi terkait melakukan pendalaman. Berawal dari menu yang dinikmati berupa mi oleh sejumlah pelajar, dan setelah beberapa jam mengeluhkan mual dan muntah di rumah, maka pendidik melakukan pendampingan bersama Dinas Kesehatan.
Pendidik SDN Proyonanggan 5 Batang Rizkika Wakhid Widilaksa menerangkan, pasca peristiwa tersebut, pihak sekolah segera melakukan pemantauan dengan berkunjung langsung ke kediaman siswa untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
“Kami imbau jika kondisi belum membaik disarankan untuk periksa dan dari Dinkes pun langsung mengecek kondisi siswa, termasuk di sekolah,” katanya, saat ditemui di SDN Proyonanggan 5 Batang, Kabupaten Batang, Kamis (17/4/2025).
Dari sisi lain, pihak pengelola MBG, sejak Selasa (15/4/2025), mulai memberikan kesempatan pendidik untuk memeriksa kelayakan menu, selain dipantau oleh Dinkes setempat.
Ditemui secara terpisah, Epidemiologi Kesehatan, Dinkes Batang Khairunnisa mengungkapkan, usai mendapatkan laporan, segera bergegas melakukan penyelidikan epidemiologi. Beberapa sampel telah diambil untuk diperiksa oleh petugas yang diperkirakan hasilnya akan dapat diketahui setelah beberapa hari ke depan.
“Data yang kami dapat sampai (16/4/2025), ada 60 anak yang diduga mengalami gejala keracunan dengan ditandai mual, muntah dan perut sakit. Penyebab masih dipelajari karena kami telah mengirim spesimen ke BP Labkesmas Semarang,” jelasnya.
Pengawasan terus dilakukan termasuk pemantauan terhadap kesehatan siswa. Alhamdulillah anak sudah sehat kembali dan bisa melakukan aktivitas pembelajaran di sekolah sejak beberapa hari lalu.
Kepala Disdikbud Batang Bambang Suryantoro Sudibyo mengharapkan agar pengelola lebih memperhatikan dalam pengawasan agar hal serupa tidak terulang. Terlebih dalam pemilihan menu, karena tidak semua anak menyukai mi, serta mengantisipasi daya tahan menu.
“Kami mohon bagi yang bertugas memasak, bisa memperhatikan kesehatan anak. Kami akui, peristiwa ini baru pertama kali terjadi, namun pasca kejadian pengelola memberikan sampel makanan untuk dicicipi oleh guru, sehingga meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan,” terangnya.
Salah satu siswa, Lukman mengaku tetap menikmati menu yang disajikan oleh pengelola MBG, dan tidak merasakan keanehan saat menyantap. “Rasanya enak dan suka semua, pokoknya yang penting makan,” ujar dia. (AS Saeful Husna Kabiro Batang MC Batangi)
Salam Teras Pantura