teraspanturanews.com, Omah Kapal, sebuah warisan berharga di Kudus, mengisahkan perjalanan panjang pembuatan jenang Kudus dari masa ke masa. Dibangun pada Generasi 1 (1910-1940) oleh H. Masbruri dan H. Alawiyah, Omah Kapal menjadi saksi perkembangan teknik pembuatan jenang.
Generasi 2 (1940-1992) melihat transisi menuju pembuatan yang lebih profesional di bawah arahan H. Shhochib dan Hj. Istifaiyah. Pada Generasi 3 (1992-sekarang), H. Muhammad Hilmy, SE, dan Hj. Nujumulllaily memegang tongkat estafet, meneruskan tradisi pembuatan jenang Kudus hingga saat ini.
Omah Kapal tidak hanya menyimpan sejarah jenang; di dalamnya, terdapat maket komplek Menara Kudus, foto-foto para bupati dari tahun 1890-2023, dan 20 pigura bupati Kudus. Ditemui pula motor klasik, mainan anak tradisional, pustaka Menara, dan mushaf Alquran jumbo.
Rumah joglo yang megah dengan ornamen ukiran kayu jati menjadi daya tarik lainnya. Pasar Bubar Menara Kudus, yang pertama kali menggelar jenang Kudus pada tahun 1930, turut memperkaya warisan kulinernya.
Artikel ini mengajak pembaca menjelajahi Omah Kapal sebagai perpaduan antara masa lalu dan kini, di mana jenang Kudus menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya. Sebuah perjalanan yang memberikan wawasan tentang bagaimana tradisi dapat terus hidup dan berkembang, memberikan informasi sejarah, pendidikan, dan hiburan bagi masyarakat Kudus dan pengunjung yang ingin mengenal lebih dekat pesona jenang Kudus. Di dalal Museum juga terdapat beberapa Spot menarik seperti Maket komplek masjid menara kudus, Omah Kapal dan Replika Pesawat Fokker, Untuk Pesawat fokker yang digunakan untuk penyebaran pamflet rokok pada tahun 1820 oleh Bapak Nitisemito…
(AS Saeful Husna untuk Batang)