Batang – teraspanturanews.com
Kegiatan penyuluhan terhadap remaja di Batang terus dilakukan tanpa henti, dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, TNI, POLRI, hingga komunitas sosial dan perhimpunan keluarga. Kali ini, sinergi antara Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Batang bersama Pegiat Sosial Yayasan Bangun Pemuda Indonesia (YBPI) menyelenggarakan edukasi kepada lebih dari 280 siswa-siswi SMAN 2 Batang. Tema yang diangkat adalah “Penyuluhan Pencegahan Perkawinan Anak,” yang bertujuan untuk memberi wawasan kepada remaja mengenai pentingnya menjaga masa depan mereka dengan tidak terjebak dalam pernikahan di usia dini.
Acara yang digelar di Pendopo SMAN 2 pada tanggal 18 Februari 2025 ini, menghadirkan dr. Utariyah Budiastuti, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DP3AP2KB, sebagai pemateri utama. Kehadiran dr. Utariyah disambut dengan antusiasme tinggi oleh para peserta, yang sebagian besar berasal dari kelas XI . Batang 18/02/2025
Dalam sambutan pembuka , Ernie Purnamawati S. Pd, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, mengucapkan terima kasih atas kolaborasi yang terjalin, sehingga peserta didik dapat memperoleh materi yang sangat relevan dengan kondisi mereka, khususnya mengenai isu-isu keremajaan.
Giliran dr. Utariyah Budiastuti menyampaikan materi dengan sangat detail, dimulai dengan latar belakang fenomena perkawinan anak yang masih terjadi di berbagai daerah, termasuk Batang. Beliau memaparkan data terkait kasus-kasus perkawinan usia anak yang mengkhawatirkan, di mana banyak remaja terjebak dalam pernikahan di usia yang sangat muda, yang berisiko terhadap kesehatan fisik, mental, dan pendidikan mereka. Data dari DP3AP2KB Batang menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, angka perkawinan anak di Batang mengalami kenaikan yang signifikan, meskipun sudah ada berbagai upaya pencegahan.
Lebih lanjut dr. Utariyah menjelaskan berbagai dampak buruk dari perkawinan anak, seperti kurangnya kesiapan emosional dan finansial, serta terbatasnya akses pendidikan dan peluang ekonomi bagi pasangan muda. Ia juga memberikan penjelasan tentang hak-hak anak, serta peran penting keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam mendukung upaya pencegahan pernikahan dini. Edukasi yang diberikan bertujuan untuk memperkuat pemahaman para remaja akan pentingnya merencanakan masa depan yang lebih baik tanpa terjebak dalam komitmen pernikahan yang terlalu dini.
Pada sesi akhir acara, kegiatan penyuluhan semakin meriah dengan pembagian doorprize yang menarik perhatian para peserta, terutama di kalangan peserta putri, doorprize tersebut menjadi ajang yang menyenangkan sekaligus memberi semangat bagi siswa-siswi untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan edukasi ini. Suasana pun semakin hangat dengan interaksi antara pemateri dan peserta yang saling bertanya serta berbagi pandangan.
Sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya dalam penyuluhan ini, dr. Utariyah Budiastuti menerima piagam penghargaan dari AS Saeful Husna, selaku pegiat sosial. Piagam tersebut disampaikan sebagai tanda hormat atas dedikasi beliau dalam upaya pencegahan perkawinan anak serta peningkatan kesadaran masyarakat mengenai isu-isu perlindungan anak. Kegiatan ini diharapkan dapat terus berlanjut untuk menciptakan Batang yang lebih peduli dan aman bagi anak-anak, serta mencegah perkawinan anak yang dapat merugikan masa depan generasi muda.
(AS Saeful Husna teraspanturanews.com Batang)
Salam sehat cerdas manusiawi
Salam Teras Pantura