Oleh : AS Saeful Husna untuk teraspanturanews.com Batang Indonesia
Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Beras (PSPHP) telah menyalurkan 20 ton beras kepada pedagang di dua pasar tradisional, yakni Pasar Batang dan Pasar Limpung. Dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Batang melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindakop) dan bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog), inisiatif ini bertujuan untuk meredam kenaikan harga beras.
Tiap pasar mendapat jatah beras PSPHP sebanyak 10 ton sehingga pedagang bisa menjualnya secara eceran dengan harga maksimal Rp11.000 per kilogram ke konsumen. Saat ini, sebanyak 10 ton dipasok ke Pasar Batang oleh Bulog, sejalan dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan Bulog sebesar Rp55.000 per karung, seperti ditegaskan Mursiti, Analis Muda Perdagangan Disperindagkop dan UKM di Batang.
Pendistribusian beras PSPHP secara berkelanjutan direncanakan selama harga beras masih relatif tinggi, meskipun di Batang sendiri mengalami tingkat harga yang moderat. Mursiti menjelaskan, frekuensi penyaluran dua kali seminggu ini akan tetap dilakukan dan harga beras tetap tinggi.
Selain itu, terdapat informasi bahwa petani di Grobogan dan Purwodadi telah menyelesaikan masa panennya sehingga berdampak pada penurunan harga beras. Namun, Mursiti mencatat bahwa para pedagang lokal mungkin masih menghabiskan stok mereka karena harga beras medium dan premium yang lebih tinggi, sementara para petani Batang bersiap menghadapi musim panen mendatang.
Mengantisipasi bulan puasa dan Idul Fitri, intervensi pasar direncanakan di 10 lokasi di Kabupaten Batang untuk memastikan harga beras terjangkau oleh masyarakat. Saat ini, beras kualitas medium di Batang dihargai Rp15.000, dan beras premium Rp16.000.
Salam Kemakmuran
Salam teraspantura