Oleh: AS Saeful Husna untuk teraspanturanews.com Batang Jateng
Alas Roban, sebuah tempat dengan sejarah panjang yang menyatu dengan jalur pantai utara Jawa, terletak di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Dikenal angker sejak zaman dahulu, kawasan ini adalah bagian dari hutan belantara yang dibuka oleh Ki Bahurekso atas perintah Sultan Agung Mataram pada tahun 1602. Awalnya dibuka sebagai tempat pendirian pos untuk mendukung persediaan logistik dalam perselisihan antara VOC dan Mataram.
Pembangunan jalan raya pantura oleh Gubernur Jenderal Daendles pada tahun 1808-1811 memperkenalkan Alas Roban sebagai bagian dari “De Grote Postweg” atau Jalan Besar. Namun, pembangunan jalan ini melibatkan kerja rodi yang tak manusiawi, menyebabkan banyak korban jiwa dan meninggalkan kesan mistis di tempat tersebut.
Selama bertahun-tahun, Alas Roban menjadi tempat pembuangan korban petrus, menambahkan aura angker yang melekat. Kondisi jalan yang berkelok-kelok dan curam membuatnya rawan kecelakaan, sering kali dikaitkan dengan kisah mistis dan cerita misteri yang melibatkan makhluk gaib.
Om Hao, seorang praktisi spiritual, pernah menelusuri Alas Roban dan berinteraksi dengan makhluk astral di beberapa lokasi, termasuk pohon beringin yang disebut Ringin Putih dan sumber mata air bernama Sendang Poncowati, yang konon dihuni oleh Nyai Poncowati, makhluk gaib berwujud wanita cantik.
Meskipun sejarah mistis Alas Roban telah tersebar luas, pengendara dihimbau untuk tetap waspada saat melintasi daerah tersebut, terutama pada malam hari karena minimnya penerangan jalan. Namun, kini tersedia jalur alternatif utara dan selatan yang lebih aman, dengan jalur selatan yang cocok untuk kendaraan berat dan dilengkapi dengan area parkir untuk beristirahat.
Sumber nimbakita.com
Salam Sejarah
Salam Teras Pantura