Oleh: AS Saeful Husna untuk teraspanturanews.com Batang Jateng
Guncangan gempa yang melanda Tuban telah merambah hingga ke kota Surabaya, menciptakan ketegangan yang dirasakan tidak hanya di wilayah episentrum tetapi juga di sekitarnya. Salah satu lembaga kesehatan ternama, Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair), tidak luput dari dampaknya. Pasien-pasien yang tengah menjalani perawatan di RS Unair terpaksa dievakuasi keluar rumah sakit karena risiko keamanan. Untuk memberikan tempat yang aman bagi para pasien, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dengan sigap mendirikan tenda darurat di area parkir rumah sakit. Jumlah pasien yang dievakuasi ke tenda darurat mencapai 160 orang, termasuk 60 pasien dari ruang ICU yang memerlukan perawatan intensif. Selain itu, ada 80 pasien dewasa dan sejumlah anak-anak yang turut dievakuasi.22/03/2024
Menurut keterangan dari Manajer Penunjang RS Unair, Nur Cahyo, situasi ini mengharuskan pihak rumah sakit untuk bertindak cepat dan efisien dalam menangani keadaan darurat. Meskipun terjadi kekacauan akibat gempa, pihak rumah sakit berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien yang terdampak. Tenda darurat yang didirikan di area parkir menjadi tempat sementara bagi pasien-pasien tersebut, di mana mereka akan terus menerima perawatan medis yang diperlukan. Upaya evakuasi dan penanganan korban gempa ini juga melibatkan kolaborasi antara RS Unair, BPBD, dan pihak terkait lainnya.
Situasi darurat seperti ini juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk bersatu dan saling membantu sesama. Banyak relawan yang turut serta dalam proses evakuasi dan pelayanan kesehatan bagi para korban gempa. Dukungan moral dan materiil dari berbagai pihak sangat dibutuhkan dalam membantu pemulihan pasca-gempa. Semoga dengan kerjasama yang kuat dan bantuan yang berkelanjutan, para korban gempa dapat segera mendapatkan bantuan yang mereka perlukan dan dapat pulih kembali dengan cepat.
(Dikutip dari detiknews.com Jatim)
Salam keselamatan
Salam teras pantura