AS Saeful Husna
teraspanturanews.com Batang
Bencana longsor yang menimpa kaki gunung Prau di Desa Pranten, Kecamatan Bawang, dua tahun lalu masih menyisakan ancaman bagi warga setempat. Saat ini, Bukit Siglagah di Desa Pranten masih menjadi lokasi rawan longsor, dengan mahkota longsor yang belum sepenuhnya habis. Menurut Ulul Azmi, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Batang, volume material longsor yang cukup besar, mencapai 1 juta meter kubik di satu titik, masih menjadi potensi bahaya.
Ulul Azmi menjelaskan bahwa potensi longsor susulan masih sangat mungkin terjadi, dan hal ini telah berlangsung sejak dua tahun lalu, terhitung sejak malam tahun baru 2021 ke 2022. Faktor penentu terjadinya longsor tersebut terkait dengan curah hujan di kawasan tersebut. Saat ini, belum ada upaya antisipatif yang dapat dilakukan selain menunggu mahkota longsor habis dan materialnya terbawa oleh sungai yang berada di bawahnya.
Bencana longsor ini menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat setempat, karena potensi bahaya masih ada. Ulul Azmi berpendapat bahwa longsor susulan akan terus berlangsung hingga material longsor benar-benar habis. Dalam konteks ini, peran serta dan kewaspadaan warga diharapkan untuk mengurangi risiko dampak yang mungkin timbul akibat potensi longsor yang masih mengancam daerah tersebut.
Salam teraspanturanews.com