Batang -teraspanturanews.com Pendidikan politik tidak hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja, melainkan para seniman pun memiliki ruang untuk menyuarakan pesan politiknya, melalui karya. Dan ruang itu terbuka lebar lewat diskusi budaya dengan menghadirkan Wakil Ketua DPRD Batang, Danang Aji Saputra, yang siap menampung suara hati para pelaku seni yang gelisah kala menyikapi dinamika kehidupan sosial sekitarnya.
Beragam pertunjukan ditampilkan, mulai dari Tari Gambyong dan persembahan musik dari Suka Band, menambah kemeriahan akhir pekan di Pendapa Kaoeman, Kabupaten Batang, Sabtu (12/7/2025) malam.
Danang mengapresiasi geliat berkesenian warga Batang dan merasa perlu mendapat dukungan agar eksistensi itu tetap terpupuk.
“Kesenian-kesenian asli dari Batang perlu dilestarikan seperti Tari Babalu dengan turut mempromosikan supaya jadi kebanggaan masyarakatnya,” jelasnya.
Ia mengakui, untuk merealisasikan harapan pelaku seni Batang membutuhkan dukungan dana, maka sebagai wakil rakyat berkewajiban mendukung kemajuan seni budaya lokal agar makin dikenal.
“Karena fungsi kami di penganggaran akan diupayakan anggaran untuk mendukung, apabila Pendapatan Asli Daerah meningkat, bisa disalurkan ke teman-teman seniman Batang,” tegasnya.
Para legislator tetap berharap agar tahun 2026, tidak ada pemangkasan anggaran lagi, sehingga dukungan bagi pelaku seni Batang lebih maksimal. Karena kebijakan seluruhnya ada di pusat, semoga tidak ada refocusing lagi.
Terkait harapan seniman Batang yang mengidamkan dibangunnya gedung kesenian, ia baru bisa menampung aspirasi tersebut, karena semua tergantung kemampuan anggaran.
“Semoga saja, kalau anggarannya cukup pasti segera direalisasi terlebih Mas Bupati juga perhatian dengan dunia seni,” harapnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Batang Agung Wisnu Barata menerangkan, memperkenalkan politik melalui media seni budaya telah dilakukan oleh leluhur untuk berekspresi. Salah satunya yang paling dikenal masyarakat Indonesia, ketika Sunan Kalijaga yang menghubungkan kesenian dalam melakukan pendekatan ke warga setempat.
“Dalam mendakwahkan Islam di Tanah Jawa, Sunan Kalijaga menggunakan media wayang jauh lebih diterima masyarakat setempat yang kala itu didominasi Hindu dan Budha. Jadi tidak lewat forum resmi diskusi semata, tapi lewat kesenian dan kebudayaan kearifan lokal jauh lebih mengena,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Daerah (DKD) Batang Ahmad Suroso mengapresiasi kepedulian Wakil Ketua DPRD Batang, Danang Aji Saputra, untuk mendukung keberlangsungan seni budaya Batang.
“Seniman itu penjaga dan pelestari seni budaya Batang, jadi terima kasih kepada Pak Danang yang memberikan atensi untuk pelaku seni yang dititipkan di Kesbangpol, demi menggairahkan kesenian lokal,” ujar dia.
Di sisi lain, para seniman juga menitipkan aspirasinya agar harapan memiliki gedung kesenian dapat segera terealisasi, mengingat cita-cita itu telah diimpikan sejak lama.
“Gedung kesenian itu nantinya bisa menjadi wujud apresiasi kami bagi para pelaku seni atas karya yang mereka ciptakan, agar bisa dinikmati penikmatnya, secara leluasa,” tandasnya. (AS Saeful Husna Kabiro Batang, Jateng)
Salam Teras Pantura