HUT Ke-20 Himpaudi, P
Batang- teraspanturanews.com Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-20 Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) menjadi momentum penting bagi Pemerintah Kabupaten Batang dalam memperhatikan kesejahteraan para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Bupati Batang M. Faiz Kurniawan menyampaikan, bahwa Pemkab Batang telah merumuskan skema dukungan khusus melalui Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).
“Ya, 2026 akan kita mulai dengan BOSDA dalam bentuk gaji ke-13. Nanti 2027 akan coba kita rumuskan kenaikan BOSDA-nya, sama mungkin dana pensiun,” katanya saat ditemui di Gor Sarengat Batang, Kabupaten Batang, Senin (1/9/2025).
Ia menjelaskan, besaran bantuan bervariasi, mulai dari Rp200 ribu hingga Rp325 ribu per bulan, tergantung masa pengabdian. Langkah ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap dedikasi guru PAUD yang telah mengabdi dan mendidik anak-anak sejak usia dini.
“Yang jelas, ini bagian dari komitmen kami untuk memastikan kesejahteraan guru PAUD semakin baik, karena mereka adalah pondasi penting bagi masa depan pendidikan di Kabupaten Batang,” jelasnya.
Ia berharap, dukungan melalui BOSDA, gaji ke-13, dan jaminan pensiun nantinya bisa meningkatkan semangat para pendidik untuk terus memberikan yang terbaik.
“Pemkab Batang juga menyiapkan perhitungan anggaran untuk realisasi gaji ke-13. Berdasarkan estimasi awal, jumlah yang diperlukan mencapai sekitar Rp200 juta,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Batang Bambang Suryantoro menambahkan, pendapatan dari BOSDA terbesar Rp325 ribu, itu yang sudah 10 tahun. Terkecil Rp200 ribu yang kurang dari 10 tahun mengabdi. Nanti akan kita coba naikkan secara bertahap.
Menurutnya, saat ini jumlah guru PAUD di Kabupaten Batang yang mendapatkan BOSDA mencapai sekitar 800 orang.
“Selain gaji ke-13, pemerintah daerah juga mulai membahas kemungkinan memberikan jaminan hari tua atau skema pensiun bagi guru PAUD,” ungkapnya.
Namun, program ini diproyeksikan baru dapat berjalan pada tahun 2027. Karena harus dirumuskan dahulu kebutuhannya berapa.
“Kalau yang yang jaminan hari tua, kan kita harus bikin hitungannya dulu ya, harus dengan asuransi atau lembaganya,” ujar dia. (AS Saeful Husna kabiro Batang jateng)
Salam Teras Pantura