teraspanturanews.com Batang, Pascasarjana UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan kembali melaksanakan Student Mobility Internasional 2023 atau yang biasa disebut Field Trip. Program yang dilaksanakan pada setiap tahun ini, sebagai bentuk pembekalan pengalaman yang nyata berorientasi wawasan global.
Mahasiswa pascasarjana dituntut memiliki pengetahuan luas dan kontemporer yang terbuka dengan prinsip-prinsip dasar Islam yang multiperspektif, sehingga mampu menyelesaikan tantangan problematika sosial yang semakin kompleks.
Kegiatan Field Trip dilaksanakan di Singapura dan Malaysia pada tanggal 14-16 Maret 2023. Kunjungan di Singapura memberikan pengalaman yang relevan dengan pengembangan dakwah,
karena kompleksitas dan keragaman latar budaya yang ada. Sebagaimana diketahui mayoritas masyarakat Singapura beragama Budha dan Kristen.
Namun demikian masyarakat muslim disana justru mampu berkembang dan maksimal dalam menjalankan prinsip-prinsip Islam. Hal tersebut terlihat dengan kemajuan sekolah-sekolah Islam, pencapaian perolehan dan distribusi zakat yang maksimal termasuk dalam memakmurkan masjid dan menghidupkan komunitas Qurani. Mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman tentang konsep pendidikan dan pelaksanaan hal-hal terkait hukum islam di daerah yang bukan mayoritas muslim.
Malaysia dijadikan tujuan field trip dengan mengunjungi International Islamic University Malaysia (IIUM). IIUM sebagai salah satu universitas Islam internasional menjadi referensi bagi mahasiswa tentang bagaimana pengembangan akademik keilmuan Islam kontemporer.
Hal tersebut menjadi penting sebagaimana prinsip keilmuan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan yang bersifat integratif. Sebagai tindak lanjut, Pascasarjana UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan juga melakukan kerja sama (MOU) dengan IIUM.
Direktur IIUM Malaysia Sambut Baik Rombongan Mahasiswa Pascasarjana Universitas KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Prof. Dr. Dawood A. Y. Al-Hidabi, selaku Direktur IIUM Malaysia, dengan tulus menyampaikan selamat datang kepada rombongan mahasiswa Pascasarjana Universitas KH Abdurrahman Wahid Pekalongan. Dalam pertemuan yang penuh antusiasme ini, beliau mengapresiasi kehadiran mahasiswa serta menyatakan harapannya terhadap kerja sama yang erat antara kedua institusi.
Pertemuan ini menjadi momentum penting, dengan harapan kedepan membuka kelas Doktoral dengan beragam jurusan. Prof. Dr. Dawood A. Y. Al-Hidabi mendorong agar mahasiswa Pascasarjana Universitas KH Abdurrahman Wahid Pekalongan berkenan melanjutkan studinya di IIUM Malaysia. Beliau menyoroti peluang pendidikan yang luas dan berkualitas yang ditawarkan oleh institusi tersebut, dengan senang hati, kami membuka pintu untuk Anda semua, kami berharap dapat menjadi bagian dari perjalanan akademis dan profesional Anda,” ujar Prof. Dr. Dawood A. Y. Al-Hidabi. Dalam sambutannya, beliau menekankan komitmen IIUM Malaysia untuk memberikan pengalaman pendidikan tinggi yang terdepan dan mendukung pengembangan pengetahuan.
Pesan ini diakhiri dengan undangan resmi kepada mahasiswa Pascasarjana Universitas KH Abdurrahman Wahid Pekalongan untuk mempertimbangkan peluang studi lanjutan di IIUM Malaysia. Dengan semangat kolaborasi yang erat, diharapkan pertukaran ilmu pengetahuan dan budaya antar kedua institusi dapat tumbuh dan memberikan dampak positif dalam bidang akademis.
Artikel ini diharapkan menjadi jembatan informasi yang menghubungkan dua institusi pendidikan tersebut dan merangsang minat calon mahasiswa untuk menjelajahi peluang studi lanjutan di IIUM Malaysia.
Prof. Dr. H. Ade Dedi Rohayana M.Ag., Direktur UIN KH. Abdurrahman Wahid Pekalongan, menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya atas kesempatan kunjungan ini. Bersama rombongan sekira 200 peserta, kegiatan field trip Indonesia – Singapura – Malaysia ini menjadi momen istimewa, karena pelaksanaannya field trip ini sempat tertunda selama 4 tahun sehubungan wabah pandemi COVID-19 yang melanda dunia. Terima kasih kepada semua yang terlibat.
Apresiasi Antusias dari AS Saeful Husna (Mahasiswa PAI UIN Gusdur Pekalongan: Tawaran Menjadi Biro Kantor IIUM di Indonesia) Dalam sebuah sesi tanya jawab yang penuh semangat, mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) semester 4, AS Saeful Husna, dari Universitas Islam Negeri (UIN) Gusdur Pekalongan, menarik perhatian peserta seminar dengan sikap positifnya. Meskipun tidak menyampaikan pertanyaan, Saeful Husna memberikan apresiasi yang luar biasa antusias.
Dengan penuh kreativitas, Saeful Husna menyampaikan apresiasinya melalui pantun ala Melayu, menciptakan suasana yang ceria di ruangan. Setelah berpantun, ia tak hanya memberikan ucapan terima kasih kepada pembicara, tetapi juga menyatakan kesiapannya untuk menjalin kerjasama lebih lanjut antara kampusnya, UIN Gusdur Pekalongan, dan International Islamic University Malaysia (IIUM).
Dalam ungkapannya, Saeful Husna dengan bangga menyatakan bahwa kampusnya siap menjadi biro kantor IIUM di Indonesia. Ia menekankan komitmen dari pihak kampusnya untuk mendukung dan memfasilitasi kerja sama antar kedua institusi pendidikan tinggi. Jika IIUM merasa bahwa kampusnya belum siap, Saeful Husna dengan tegas menyatakan kesiapannya untuk menjadi perwakilan sebagai kantor biro IIUM di Jawa Tengah.
Tawaran Saeful Husna ini mencerminkan semangat kolaboratif dan keterbukaan antar lembaga pendidikan Islam. Upaya untuk memperkuat hubungan lintas batas negara adalah langkah positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pemahaman antar mahasiswa internasional.
Seminar ini tidak hanya memberikan wadah untuk berbagi pengetahuan, tetapi juga menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi antar institusi. Harapannya, tawaran Saeful Husna dapat menjadi langkah awal untuk kerja sama yang lebih luas dan mendalam antara UIN Gusdur Pekalongan dan IIUM, membuka pintu bagi pertukaran ilmu, budaya, dan pemikiran di masa depan.
Pada sela kegiatan tersebut penulis berkesempatan menghubungi sahabat Malaysia yang bernama Dato AR Mapilindo Moh Isa, melalui nomor telp untuk bertemu di masjid Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz kota Selangor, Kesempatan ini kami manfaatkaan berbincang santai sekalipun tanpa kopi karena jadwal pertemuan yang direncanakan geser jauh mundur kebelakang. Namun tidak mengurangi kualitas pertemuan cendera mata pun tersampaikan sesuai rencana, pertemuan ini melambangkan persahabataan yang tetap terjaga antar kedua negara, dimana Dato berprofesi sebagai pengembang pendidikan berbasis swasta yang di kelola secara menyeluruh dan berkesinambungan, penulis mengenal beliau sejak tahun 2017 pada saat event tour sepeda Trans Jawa yang dilaksanakan di Indonesia dan saat itu penulis menjadi panitia penyelenggara, adapun Dato menjadi penyelenggara pendidikan swasta di kota Kuala Lumpur yang mengembangkan pendidikan, pertanian dan kemaritiman, semula pertemuan ini akan diikuti pula oleh direktur UIN Gusdur Pekalongan namun menimbang waktu sudah terlampau sore maka diputuskan penulis menggunakan mobil milik biro trafel yang membersamai perjalanan tersebut, sementara bapak direktur bersama rombongan bus besar di belakang jauh. Terima kasih Dato lain waktu kita jumpa kembali Assallamualaikum merdeka.
Penulis berkesempatan bertemu dengan tokoh masjid yang bernama Dato H. Idris. Sekaligus melihat sikap terbuka dan spirit modern yang di terapkan oleh manajemen Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz kota Selangor dimana didalamnya menerapkan hubungan berbasis pluralisme dan moderat, penulis melihat juga tamu-tamu yang berkunjung ke masjid tersebut bukan hanya dari kalangan muslim saja namun ada rombongan turis asing yang beragama Kristen Ortodok yang datang dari berbagai negara.
Penulis pun berkesempatan bertemu dengan para guru besar kampus IIUM Malaysia Dato Prof. Hamidon Abdul Hamid, Prof. Dr. Ida Madieha Abdul Ghani Azmi ayah beliau bertugas mengajar di kampus Yogyakarta, Assoc. Prof. Dr. Mastura Badzis, Assoc. Prof. Dr. Fatmir Shehu, Assoc. Dr. Zulkifli Ramli, Assoc. Prof. Dr. Haslina Ibrahim, Madam Siti Aishah Ibrahim, juga bertemu dengan sahabat muda mahasiswa asal Indonesia beliau adalah putra dari bunda Hj. Komariyah (mantan Bupati Pekalongan).
Seluruh kegiatan tersebut adalah sebagai bentuk nyata komitmen UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan untuk menjadi kampus rahmatan lil’alamin yang berbasis riset dengan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. Untuk mencapai pemberdayaan masyarakat yang sehat, masyarakat cerdas, dan manusiawi. (AS Saeful Husna S.Sos., M.Pd.)