Batang – Seorang bayi mungil bernama Salma Najakhah, baru berusia 3 minggu, terbaring lemah di rumah mungilnya. Anak kedua pasangan Burhanudin (28) dan Nofi Tri Pusparini (29) warga Perumahan Saputra Raya Blog G No 37, Desa Lebo, kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Mata bulatnya yang besar seolah bertanya, mengapa ia harus menanggung derita sedini ini? Diagnosis Sindrom Edwards yang diidapnya membuat tubuh mungil Salma tak sempurna. Setiap hembusan nafasnya adalah perjuangan melawan penyakit yang membebaninya.
Kisah Salma menyentuh hati banyak orang, termasuk Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki.
Ia bersama Kepala Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Diskominfo dan Bagian Kesra langsung mengunjungi Salma dan keluarganya, tergerak oleh semangat kemanusiaan.
“Melihat kondisi Salma, hati saya terenyuh. Sebagai pemimpin, saya merasa terpanggil untuk membantu meringankan beban keluarga Salma,” katanya usai meninjau di kediaman Burhanudin Perumahan Saputra Raya Blog G No 37, Desa Lebo, kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Kamis (19/12/2024).
Lani menjelaskan, Salma mengalami kelainan hampir di seluruh tubuhnya. Meskipun KTP keluarga tercatat di Kota Pekalongan, namun mereka telah lama berdomisili di Batang.
“Bagi kami, Salma adalah warga Batang. Kemanusiaan di atas segalanya. Pemerintah Kabupaten Batang berkomitmen untuk membantu Salma mendapatkan perawatan terbaik,” jelasnya.
Fasilitas kesehatan akan difasilitasi, mulai dari Puskesmas, hingga Rumah Sakit Kariadi Semarang menggunakan BPJS Kesehatan.
“Kami akan terus memantau perkembangan Salma dan memastikan ia mendapatkan penanganan yang layak,” tegasnya.
Sementara itu, Burhanudin menyebutkan, anaknya lahir dengan kondisi banyak cacat. Lahir dengan proses operasi cesar di Rumah Sakit Khadijah Kota Pekalongan, Sabtu (23/12/2024).
Dia bersama sang istri sudah tinggal 4 tahun di perumahan di Batang ini. Namun mereka masih ber KTP, di alamat orang tuanya di RT 3 RW 2 Kelurahan Setono Kota Pekalongan.
“Putri pertamanya yang bernama Hawa Banurasmi (4) kondisi normal, putri kedua mengalami Sindrom Edward. Anak saya saat lahir kondisinya rahang kecil, bibir tidak utuh, lingkar kepala kecil, mata seperti katarak, jantung bocor, kelainan pembuluh darah dan berkelamin ganda,” ungkapnya.
Pasangan suami istri Burhanudin dan Nofi Tri Pusparini, sangat membutuhkan uluran tangan untuk tindakan medis terhadap buah hatinya tersebut.
Anaknya saat ini hanya dirawat sendiri di rumahnya dengan kondisi seadanya. Berat badan 2,6 kg, sering rewel, sulit untuk menyusu ibunya karena kondisi fisik.
“Anak saya sempat dirawat di RS Khotijah dan disarankan untuk perawatan lanjutan ke Rumah Sakit Kariadi Semarang,” tuturnya.
Nofi Tri Pusparini, ibu bayi ini mengatakan, selama hamil tidak ada keluhan dan sering periksa ke dokter kandungan. Saat lahir sang anak didiagnosa kelamin ganda, namun dari dokter yang merawat disebutkan wanita.
“Kami sangat membutuhkan uluran tangan para dermawan, agar anak kami bisa normal seperti anak lainnya,” ujar dia.
Dia bersama suami penghasilannya tidak menentu, selama ini mengandalkan berjualan online. Untuk kehidupan sehari-hari sudah kesulitan, apalagi ditambah dengan kondisi bayinya yang menderita Sindrom Edward memerlukan banyak biaya.
(AS Saeful Husna teraspanturanews.com bersama MC Batang)
Salam Sehat Cerdas Manusiawi
Salam Teras Pantura