Batang – teraspanturanews.com Ratusan relawan Palang Merah Indonesia (PMI) dari Koordinator Wilayah (Korwil) 3 Provinsi Jawa Tengah mengikuti Latihan Gabungan Relawan yang digelar di Pantai Dewi-Dewi Batang, Kabupaten Batang, Jumat (11/7/2025).
Kegiatan ini diikuti relawan PMI yang berasal dari PMI Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Brebes, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Banjarnegara.
Ketua PMI Kabupaten Batang Achmad Taufiq mengatakan, Latihan gabungan relawan PMI menjadi ajang konsolidasi sekaligus peningkatan kapasitas relawan dalam menghadapi situasi darurat dan bencana.
“Latihan gabungan ini difokuskan pada peningkatan kemampuan teknis relawan, mulai dari pertolongan pertama, evakuasi korban, hingga manajemen posko bencana. Kesiapsiagaan relawan PMI sangat penting sebagai bentuk respon dalam berbagai potensi bencana di wilayah masing-masing,” jelasnya.
Dengan adanya latihan gabungan ini, kami berharap relawan PMI dari seluruh wilayah Korwil 3 Provinsi Jawa Tengah semakin solid, terampil, dan siap diterjunkan kapan pun dibutuhkan jika terjadi bencana.
Latihan dilaksanakan secara terpadu, dengan berbagai simulasi bencana dan skenario penanganan darurat yang realistis. Peserta juga dibekali dengan materi tentang mitigasi bencana, pengelolaan logistik, serta komunikasi dan koordinasi lintas wilayah.
“Selain meningkatkan keterampilan, kegiatan ini juga mempererat tali silaturahmi antar relawan. Mereka saling berbagi pengalaman dan memperkuat jaringan kerja sama kemanusiaan lintas daerah,” terangnya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Batang Darsono menyampaikan, latihan gabungan relawan PMI melatih kebersamaan yang luar biasa dalam meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana di wilayah kita.
“Kesiapsiagaan bukan hanya berarti memiliki peralatan yang memadai, namun yang lebih penting adalah memiliki sumber daya manusia atau SDM yang terlatih, kompeten, dan memiliki mental Tangguh,” ungkapnya.
Momen latihan gabungan ini menjadi sangat relevan dan mendesak. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan Indah Undang No. 1 tahun 2018 pada Fasa 4 secara tegas disebutkan bahwa penyelenggaraan kepala merahan pada penambulangan bencana oleh pemerintah dilakukan untuk menjamin terselenggaranya pelaksanaan penambulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh dalam rangka memberikan perlindungan kepada Masyarakat dari ancaman, resiko, dan dampak bencana.
“Dalam konteks ini, PMI sebagai salah satu organisasi gerakan yang memiliki mandat pemberian perbedaan, Bantuan dalam bencana memegang peranan kita, mengingat tingginya potensi kebencanaan di wilayah kita,” tegasnya.
Latihan gabungan ini adalah salah satu wujud nyata dari upaya peningkatan kesiapan tersebut. Kita tidak bisa memungkiri bahwa dalam setiap penanganan bencana, kolaborasi adalah kunci.
“Kekuatan sebuah organisasi tidak hanya terletak pada kapasitas internalnya, namun juga pada kemampuan untuk berkoordinasi dan saling mendukung antar wilayah, antar lembaga, dan antar pelaku penanggulangan bencana,” pungkasnya. (AS Saeful Husna Kabiro Batang, Jateng)
Salam Teras Pantura