teraspanturanews.com
Tanjak adalah salah satu aksesoris penutup kepala lelaki Melayu berbentuk runcing ke atas.Terbuat dari kain songket panjang yang dilipat, Tanjak seringkali berbentuk ikatan hiasan kepala dengan gaya tertentu.
Berdasarkan buku Destar Alam Melayu karya Johan Iskandar, Tanjak disebutkan sudah ada sejak tahun 1400.
Dalam buku itu disebutkan, Tanjak pertama bernama takur tukang besi atau disebut juga dengan istilah ibu tanjak.
Kini penggunaan Tanjak kian beragam peruntukkannya dan biasanya dipadukan dengan baju kurung khas Melayu Kepulauan Riau.
Tanjak juga memiliki makna simbolis dalam budaya Melayu. Penggunaan tanjak menunjukkan keanggunan dan martabat seseorang. Selain itu, tanjak juga dapat mencerminkan status sosial atau identitas budaya.
Penulis mendapatkan kehormatan dan sangat langka, mendapat cendera mata berupa topi tanjak dari ustadz Edi salah satu anggota Perkumpulan Swadaya Masyarakat Rantau Melayu ( Tanjung Pinang Kepulauan Riau), saat acara selamatan 78 tahun Tokoh pendidikan, pelopor toleransi dan perdamaian Prof., Dr., Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang M.P.
30 Juli 2024 yang lalu.
Harapan ke depan melalui cendera mata ini menjadi simbol tersambungnya persahabatan yang kekal antara perkumpulan swadaya masyarakat rantau melayu dan media teraspanturanews.com
(AS Saeful Husna teraspanturanews.com Batang Jateng)
Salam Sehat Cerdas Manusiawi
Salam Teras Pantura