Batang – teraspanturaranews.cim Wakil Bupati Batang Suyono menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah kebakaran kapal KM Anugrah Indah 18 yang terjadi di Perairan Sumba, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu (8/10/2025).
Dalam kejadian tersebut, seorang nelayan asal Batang, Kasudi (45), warga Dukuh Gadangan, Desa Ujungnegoro, Kecamatan Kandeman, menjadi korban meninggal dunia.
Almarhum telah dimakamkan pada Minggu (12/10/2025) di desanya. Pemerintah daerah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Batang bersama Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (DPC HNSI) Batang turut hadir memberikan dukungan moral dan menyerahkan santunan kepada keluarga almarhum.
Wakil Bupati Batang Suyono menyampaikan, bahwa Pemkab Batang berkomitmen untuk terus memberikan perhatian terhadap para nelayan, termasuk memastikan agar seluruh nelayan memiliki perlindungan kerja yang layak, baik melalui asuransi nelayan maupun keikutsertaan dalam program BPJS Ketenagakerjaan.
“Pemerintah Kabupaten Batang menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum. Kami juga akan memastikan hak-hak keluarga korban dapat terpenuhi sesuai ketentuan yang berlaku,” katanya saat membuka acara pelatihan teknisi kapal di Gedung Pramuka Kabupaten Batang, Selasa (14/10/2025).
Pemkab Batang melalui DKP juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat untuk memastikan seluruh proses identifikasi, penyaluran bantuan, dan hak-hak nelayan dapat terlaksana dengan baik.
“Pemerintah hadir untuk memastikan keluarga korban tidak sendiri. Kami akan terus mendampingi dan membantu sesuai dengan kewenangan yang dimiliki daerah,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPC HNSI Batang Teguh Tarmudjo menegaskan, pentingnya pengawasan terhadap kelengkapan administrasi kapal penangkap ikan, termasuk izin pelayaran, daftar awak kapal, serta jaminan keselamatan kerja bagi seluruh nelayan.
“Idealnya, setiap kapal harus memiliki izin yang jelas, termasuk asuransi dan BPJS bagi para ABK. Ini penting agar apabila terjadi musibah, keluarga korban tidak kehilangan haknya,” ujar dia.
Berdasarkan data sementara, terdapat 17 Anak Buah Kapal (ABK) yang mengalami luka ringan dan telah dipulangkan ke daerah masing-masing, sedangkan 7 ABK lainnya masih menjalani perawatan intensif di RSUD Blambangan, Banyuwangi. Dari jumlah tersebut, lima di antaranya merupakan warga Kabupaten Batang.
“Evakuasi korban dilakukan oleh Satpolairud Polresta Banyuwangi dengan dukungan personel Bripka I Wayan W dan Bripka Waluyo, serta bantuan dari KM Victory Makmur yang berada sekitar 15 mil dari lokasi kejadian,” pungkasnya. (AS Saeful Husna Kabiro Batang, Jateng)
Salam Teras Pantura