Oleh: AS Saeful Husna untuk teraspanturanews.com Batang Indonesia
Gejala awal flu Singapura pada anak, seperti demam yang disertai ruam pada kulit dan sariawan, perlu diwaspadai oleh orang tua agar si kecil bisa memperoleh penanganan yang tepat lebih awal. Perlu diketahui, penyakit ini rentan dialami anak-anak mengingat daya tahan tubuhnya masih belum terbentuk secara sempurna atau belum sekuat orang dewasa.
Apa itu Flu Singapura pada Anak?
Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau flu Singapura adalah penyakit yang muncul di area tangan, kaki, dan mulut akibat infeksi menular. Kondisi ini rentan menyerang anak-anak di bawah usia 10 tahun, namun lebih sering terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun.
Gejala flu Singapura pada anak awalnya ditandai dengan demam selama 1–3 hari diikuti dengan munculnya luka di mulut serta ruam di kulit tangan dan kaki. Pada beberapa kasus, luka juga bisa muncul pada siku, bokong, atau selangkangan anak.
Penyebab Flu Singapura pada Anak
Flu Singapura disebabkan oleh infeksi coxsackievirus strain A16, yakni kelompok virus yang merupakan salah satu bagian dari genus enterovirus. Pada mulanya, virus akan menyebar ke jaringan mulut, menuju amandel, kemudian masuk ke dalam sistem pencernaan. Setelah itu, virus akan menyebar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah, hingga timbul gejala-gejala yang terlihat.
Lantas, flu Singapura pada anak apakah menular? Kondisi ini sangat mudah menular dari satu anak ke anak lainnya melalui kontak langsung dengan kulit penderita, perabotan yang terkontaminasi virus, luka pada kulit yang pecah, kotoran penderita, atau melalui droplet.
Gejala awal dan penularan flu Singapura terjadi sekitar beberapa hari (3–6 hari) setelah virus menginfeksi, kemudian muncul ruam pada kulit pada 1–2 hari setelah gejala awal. Ruam pada kulit biasanya akan mengering dengan sendirinya kurang lebih dalam 10 hari dan cenderung tidak menyebar ke orang lain. Meski begitu, virus penyebab flu Singapura pada anak bisa hidup lebih lama hingga berminggu-minggu di dalam tinja setelah ruam menghilang.
Gejala Flu Singapura pada Anak
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa gejala flu Singapura pada anak baru akan muncul beberapa hari setelah si kecil terinfeksi virus coxsackievirus strain A16.
Adapun beberapa gejala yang ditimbulkan dari penyakit flu Singapura adalah sebagai berikut:
– Penurunan nafsu makan.
– Demam tinggi dan batuk
– Ruam merah di tangan, kaki, mulut, dan bokong.
– Sariawan di gusi dan lidah.
– Luka seperti lepuhan pada lidah, gusi, dan di dalam pipi.
– Nyeri tenggorokan.
– Nyeri perut pada anak.
– Anak rewel terus-menerus.
Diagnosis Flu Singapura pada Anak
Flu Singapura pada anak dapat didiagnosis dengan melakukan anamnesis (wawancara medis) dengan pasien maupun keluarga pasien untuk mengetahui keluhan serta riwayat kesehatan pasien. Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada anak, seperti melihat ada tidaknya tanda-tanda ruam atau bintik-bintik yang muncul. Guna mengonfirmasi diagnosis, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan darah, swab tenggorokan, dan feses.
Komplikasi Flu Singapura pada Anak
Komplikasi akibat flu Singapura yang paling umum adalah dehidrasi. Hal ini terjadi karena adanya luka pada mulut yang membuat penderita kesulitan untuk minum. Selain itu, meski jarang terjadi, flu Singapura dapat menimbulkan komplikasi berupa:
– Radang otak (ensefalitis): Kondisi ini ditemukan pada beberapa anak yang tengah mengidap flu Singapura, walaupun sangat jarang terjadi
– Meningitis: Peradangan pada lapisan pelindung otak dan sumsum tulang belakang. Kondisi ini memerlukan perawatan medis yang tepat dengan segera.
– Kelumpuhan.
– Kuku tangan dan kaki terlepas (onikolisis).
– Komplikasi lainnya, seperti miokarditis, polio, hingga kematian.
Pengobatan Flu Singapura pada Anak
Sebagian besar kasus flu Singapura bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7–10 hari tanpa pengobatan khusus. Meski begitu, orang tua tetap disarankan untuk memberikan perawatan mandiri kepada anak hingga kondisi anak membaik. Adapun beberapa perawatan secara mandiri yang bisa dilakukan untuk membantu pemulihan flu singapura pada anak adalah sebagai berikut:
– Memberikan minuman dingin untuk membantu meredakan ketidaknyamanan pada tenggorokan.
– Hindari memberikan makanan atau minuman yang memiliki rasa asam atau pedas.
– Sajikan makanan yang bertekstur lunak untuk mempermudah anak dalam menelan.
– Pastikan anak mendapatkan asupan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi.
– Pastikan anak memiliki waktu istirahat yang cukup setiap harinya.
– Gunakan krim antigatal dan penyembuh ruam sesuai anjuran dokter agar ruam cepat mengering.
– Berkumur dengan air garam hangat untuk meredakan rasa nyeri di tenggorokan.
Pencegahan Penularan Flu Singapu pada anak
Mengingat bahwa flu Singapura adalah penyakit yang sangat mudah menyebar atau menular melalui kontak langsung maupun droplet, terdapat beberapa cara yang bisa diterapkan oleh orang tua dan juga si kecil untuk mencegah penularan flu Singapura pada anak, antara lain:
– Melakukan isolasi pada penderita flu Singapura hingga sembuh untuk menghindari penularan.
– Mengajarkan anak untuk rutin mencuci tangan dengan dengan benar menggunakan sabun antiseptik dan air mengalir.
– Membersihkan area-area atau benda-benda yang dicurigai terpapar/terkontaminasi virus, seperti gagang pintu, meja, remote TV, dan lain-lain.
– Hindari penggunaan barang pribadi secara bersama-sama dengan penderita flu Singapura.
– Menerapkan etika batuk pilek dengan benar seperti menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk.
Pada dasarnya, flu Singapura tergolong sebagai penyakit yang bisa sembuh setelah beberapa hari. Namun, bila gejala yang dialami anak tak kunjung membaik, sebaiknya segera periksakan ke dokter agar kondisinya tidak semakin buruk.
(Diambil dari berbagai sumber)
Salam sehat
Salam Teras Pantura