Oleh AS Saeful Husna untuk teraspanturanews.com Batang Jateng Indonesia
Moment silaturahmi Halal Bihalal anggota Koperasi Karya Kita Jaya (KKJ) se-Pekalongan Raya, yang dilaksanakan pada 17 April 2024 ini terasa sangat meriah penuh antusias, seramai 251 peserta berasal dari berbagai daerah turut hadir dengan suka cita. Parkside Mandarin Hotel Pekalongan.17/04/2024.
Sesi pra acara dimeriahkan oleh panggung pentas seni budaya atensi dari masing-masing anggota, baik yang mengajukan masuk ke rundown panitia sebelumnya atau yang bersifat insidental langsung saat itu,
Perwakilan milenial yang didaulat sebagai Panitia, dinilai berhasil mengemas alurnya acara berjalan dengan baik dan apik. Kamal bin Sucipto perwakilan kota Tegal membuka pentas panggung hiburan dengan menyanyikan lagu Di atas Meja Payung Teduh, Andaikan Engkau Kembali, dan lagu Buih Jadi Permadani berhasil membuat hanyut hadirin dalam suasana tepuk tangan pun menggema, yang diiringi oleh om Dedy Organis pro dari kota Karawang.
Baim bin Uda Carmudi tak kalah menarik, siswa kelas 4 SD ini tampil percaya diri dengan kemampuannya memainkan alat musik darbuka hingga memancing hadirin untuk memberikan saweran, termasuk juga kepada grup 4 bersaudara yang melantunkan sholawat, tampak apresiasi penonton ikut memberikan saweran,
Qori An nisa sebagai ketua panitia yang dibantu oleh teman-teman milinial, mengkombinasikan pentas seni antara jenis modern dan tradisional, bisa dilihat perform tarian penari kidung Wahyu kolosebo tarian syarat pesan kehidupan dari Kanjeng Sunan Kalijaga, kolaborasi tari dan puisi, tari Babalu jenis tarian tradisional khas Batang, tarian Panji Gandrung Kelana tarian tradisional khas Cirebon yang menggambarkan perjuangan rakyat Cirebon masa itu, hingga tarian modern Louyang khas Negeri Tirai Bambu apik tersuguhkan.
Ikut tampil juga Trio Jamilah perwakilan peserta dari kabupaten Brebes yang tampil dengan penuh ceria dengan musik jedak-jeduknya menampilkan tarian Nusantara.
Hadir pada acara tersebut Dr. (H.C.) Hanan S.Sos. selaku pembina utama KKJ Jateng – DIY, dengan detail ia memberikan pesan-pesan positif dan mendalam, tak luput panitia penyelenggara pun mendapatkan koreksi positif dalam penulisan tema yang semula tercantum “Bersatu Membangun Diri Secara Sinergi untuk Menciptakan Kesejahteraan Menuju Hidup Berkualitas”, dikoreksi menjadi “Membangun Sinergitas Keluarga Menuju Hidup Normal”.
Pada sesi penyampaian pesan halal bihalal, Hanan mengurai makna dari lapadz adzan, dan suara adzan inilah kalimat yang pertama kalinya diperdengarkan kepada bayi yang baru lahir oleh ayah tercinta, ini menunjukan kehadiran seorang ayah menjadi sebuah kekuatan bagi istri dan ananda, Ia mengatakan sosok ayah adalah cinta pertama bagi anak perempuan dan ayah bagi anak laki-laki adalah ideologi. Maka keberadaan seorang ayah menjadi penyebab utama baik buruknya keluarga,
Hanan menegaskan kembali, bahwa goal utama kita masih konsisten pada tujuan hidup normal yang terpenuhi aspek hidup sehat jiwa raga, hidup cerdas dalam menyelesaikan segala persoalan hidup hingga tuntas penuh kemaslahatan. dan terakhir tercapainya aspek hidup yang penuh dengan prinsip Manusiawi, di mana hal ini menjadi prioritas karena prinsip hidup yang menjunjung dan mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan adalah suatu lompatan yang melampaui tercapainya kesejahteraan,
Pria yang amat dihormati oleh anggotanya ini menekankan bahwa makna manusiawi adalah sejahtera berjamaah tanpa saling menyakiti, yang ada saling memuliakan dan berbagi kepada siapapun di mana pun dan kapan pun, ia menguatkan perkataannya dengan memberikan sebuah contoh bila mengusir hama seperti tikus jangan pakai tangan manusia tapi cukup hadir predator saja, predator akan memangsa sesuai dengan kebutuhannya, beda dengan kerja manusia yang terkadang membasmi satu tapi berpotensi menghadirkan persoalan baru lainnya, di sinilah makna manusiawi,, harus mengarah pada nilai keadilan, kejujuran, kedamaian, Harmoni, peduli, keseimbangan, bersahabat, dan nge wong ke.
Sosok ayah harus hadir dalam mengedukasi hal-hal ini, jangan pernah persoalan ini dianggap sepele remeh temeh,, justru bila tidak dijadikan sebagai prinsip hidup bagi anggota keluarga ini akan memunculkan persoalan-persoalan sosial, dengan wajah serius dan intonasi yang tinggi Hanan menegaskan ketahuilah wahai saudara -saudaraku, camkanlah wahai putra -putriku sudah kah kalian perhiasan bagi keluarga mu..?, sudahkah kalian mejadi menjadi penyejuk pandangan bagi keluargamu…?, atau bahkan kehadiranmu menjadi perkara bagi keluarga dani lingkungan mu…..? Ayooo kita koreksi diri dengan sedalam-dalamnya kesadaran.
Ingat wahai saudaraku.. kunci surga terdapat dari individu-individu yang Sholeh, yang selalu hidup hatinya, yang selalu memiliki kepedulian yang terus terjaga. Bukankah Tuhan mensyaratkan bagi kita masuk surga itu secara bersamaan….? Kembali kepada peran seorang ayah, wahai para ayah… Jadilah kalian imam yang sehat, cerdas dan manusiawi,, pungkasnya.
Salam sehat, cerdas, manusiawi.
Salam teras pantura
